Makalah Kewirausahaan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan
jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi,
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar
melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui
pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai,
sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang
pengertian, hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam
perekonomian nasional.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian wirausaha?
2.
Apa pengertian kewirausahaan?
3.
Apa ruang lingkup kewirausahaan?
4.
Apa tujuan kewirausahaan?
5.
Bagaimana sikap dan perilaku wirausaha?
6.
Ada berapakah macam tipe wirausaha?
C.
Tujuan Masalah
1.
Mengetahui tentang pengertian wirausaha
2.
Mengetahui tentang ruang lingkup kewirausahaan
3.
Mengetahui sikap dan perilaku menjadi wirausaha
4.
Mengetahui beberapa tipe menjadi wirausaha
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kewirausahaan
Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari
entrepreneurship dalam bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya
berawal dari bahasa perancis yaitu ‘entreprende’ yang berarti petualang,
pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh
Rihard Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar
ekonomi J.B. Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu
memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah di tingkat
yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.
Secara sederhana arti wirausahaan (entrepreneur) adalah
orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai
kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan
berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau
berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari,
memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan.
Risiko kerugian merupakan hal biasa karena mereka memegang prinsip bahwa factor
kerugian pasti ada. Bahkan, semakin besar risiko kerugian yang bakal dihadapi,
semakin besar pula peluang keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi
selama seseorang melakukan usaha dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan.
Ini lah yang disebut dengan jiwa wirausaha.
Tidak sedikit pengertian mengenai kewirausahaan yang saat ini
muncul seiring dengan perkembangan ekonomi dengan semakin meluasnya bidang dan
garapan.
Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan dan
mengelola usaha secara professional.hendaknya minat tersebut diikuti dengan
perencanaan dan perhitungan yang matang. Misalnya, dalam hal memilih atau
menyeleksi bidang usaha yang akan dijalankan sesuai dengan prospek dan
kemampuan pengusaha. Pemilihan bidang usaha seharusnya disertai dengan
berbagai pertimangan, seperti minat,
modal, kemampua, dan pengalaman sebelumnya. Jika belum memiliki pengalaman
sebelumnya, seseorang dapat menimba pengalaman yang dari orang lain.
Pertimbangan lainnya adalah seberapa lama jangka waktu perolehan keuntungan
yang diharapkan. Seorang wirausahaan harus memiliki kemampuan yang kreatif dan
inovatif dalam menemukan dan menciptakan berbagai ide. Setiap pikiran dan
langkah wirausahaan adalah bisnis. Bahkan, mimpi seorang pebisnis sudah merupakan
ide untuk berkreasi dalam menemukan dan menciptakan bisnis-bisnis baru.
Kegiatan wirausaha dapat dikelola sendiri atau dikelola orang lain. Dikelola
sendiri artinya si pengusaha memiliki modal uang dan kemampuan langsung terjun
mengelola usahanya. Sementara itu, jika dikelola orang lain, adalah si
pengusaha cukup menyetor sejumlah uang dan pengelolahan usahanya diserahkan kepada
pihak lain. Itu berarti, dalam wirausaha, seseorang dapat menyetor sejumlah
uang kemudian dikelola orang lain atau sesorang menjadi donator sekaligus
pengelolahannya, atau dapat pula dana yang disetor menjadi bukti kepemilikan dalam bentuk tenaga yang
dikonversikan kedalam bentuk saham dengan jumlah tertentu.
Wirausaha dapat dijalankan seseorang atau sekelompok orang. Dengan
demikian kata lain, seseorang baik secar pribadi maupun bergabung dengan orang
lain dapat menjalankan kegiatan usaha atau membuka usaha. Secara pribadi
artinya membuka perusahaan dengan inisiatif dan modal seorang diri. Sementara
itu, berkelompok adalah secara bersama-sama dua orang atau lebihdengan cara
masing-masing menyetor modal dalam bentuk uang atau keahliannya.
Jenis usaha yang dijalankan dapat bersifat komersial dan sosial
atau kedua-duanya komersial artinya usaha yang dijalankan memang diarahkan
untuk menberi keuntungan semata. Sementara itu usaha yang bersifat sosial lebih
menekaakan pada pelayanan masyarakat. Namun, dalam praktinya sengat jarang
ditemui usaha yang hanya melakukan kegiatan sosial. Kebanyakan perusahan yang
bersifat sosial selalu diiringi dengan kegiatan bisnis meskipun kecil. Hal ini
penting agar lembaga sosial itu dapat hidup mandiri dan tidak selalu tergantung
pada sumbangan diri masyarakat dalam membiayai operasinya.
Ada beberapa hal penting agar lembaga sosial kewirahusaan dapat
hidup mandiri dan tidak selalu tergantung pada sumbangan dari masyarakat dalam
membiayai operasinya. Jadi,untuk berwirausaha dapat dilakukan dengan cara:
a.
Memiliki modal sekaligus menjadi pengelola
b.
Menyetor modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra
c.
Hanya menyerahkan tenaga umum dikonfersikan kedalam bentuk saham
sebagi bukti kepemilikan usaha
Memiliki modal (dana atau uang ) sekaligus mengelola berarti si
pengusaha mengeluarkan modal sendiri untuk memulai dan menjalankan aktivitas
usahanya. Pengelolaannya pun dilakukan oleh pengusaha itu sendiri. Pengusaha
seperti ini merupakan pemilik modal tunggal sekaligus pengelola atau
manajemennya dipegang seorang diri.
Menyetor modal dan pengelolaan ditangani oleh pihak mitra, berarti
si pengusaha hanya menyetor sejumlah modal (uang) kepada mitranya. Kemudian
modal tersebut dikonversikan ke dalam sejumlah saham sebagai bukti kepemilikan
usaha. Manajemen untuk menjalankan usahanya diserahkan kepada pihak lain. Usaha
seperti ini biasanya dapat dimiliki oleh beberapa orang.
Menyerahkan tenaga, artinya pengusaha tersebut hanya menyumbangkan
tenaga atau keahliannya sebagai modal . Namun, keahliannya dalam mengelola
usaha dikonversi ke dalam jumlah saham. Dalam kasus ini kepemilikan usaha
dibagi dua yaitu mereka yang memiliki uang dan yang memiliki keahlian. Usaha
jenis ini dijalankan dan dimiliki oleh lebih dari satu orang.
Ada beberapa pendapat dari para ilmuan antaranya yaitu:
a.
Menurut Hisrich-Peters (1998;10) kewirausahaan diartikan
adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan
kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dean kepuasaan
serta kebebasan pribadi.
b.
Drucker (1994; 28)
menyatakan bahwa kewirausahaan lebih merujuk pada sifat, watak, dan ciri-ciri
yang melekat pada seseorang mempunyai kemampuan keras untuk mewujudkan gagasan
inovatif kedalam dunia usaha nyata dan dapat dikembangkannya dengan tangguh.
Oleh karena itu, dengan mengacu pada orang yang melaksanakan proses gagasan,
memadukan sumber daya menjadi realitas, muncul apa yang dinamakan wirausaha
(Entrepreneur).
c.
Yuyun Wirasamita,
(2003;255), menyatakan bahwa
kewirausahaan dan wirausahaan merupakan faktor produksi aktif yang dapat
mengerakan dan memanfaatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam,
modal, dan teknologi, sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran
melalui penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat.
d.
Menurut coulter (2000;3), kewirausahaan sering dikaitkan
dengan proses, pembentukan, atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang
berorientasi pada pemerolehan keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan
produk atau jasa baru yang unik dan inovatif.
e.
Ropke (2004;71),
menyataan bahwa kewirausahaan merupakan proses penciptaan sesuatu yang baru
(kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang telah ada (inovasi),
tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi
masyarakat.
f.
Machfoedz
(2004;1) berpandangan bahwa wirausaha adalah orang yang bertanggung jawab dalam
menyusun, mengelola, dan mengukur resiko suatu usaha. Wirausaha merupakan
inovator yang mampu memanfaatkan dan mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat
dijual atau dipasarkan, memberikan nilai tambah dengan memanfaatkan upaya,
waktu, biaya, kecakapan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
g.
Kao (1997; 13)
mendefinisikan wirausaha dengan menekankan pada aspek kebebasan berusaha.
h.
Dun Steinhoff dan
Jhon F. Burgess (1993: 35) wirausaha merupakan yang mengorganisasi,
mengelola, dan berani menanggung risiko untuk menciptakan usaha baru dan
peluang berusaha.
i.
Meredith
(2005;14), menyatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha mengumpulkan serta sumber daya
yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan
yang tepat guna memastikan kesuksesan.
j.
Totok S. Wiryasaputra
(2004:16),wirausaha adalah orang yang ingin bebas,merdeka,mengatur kehidupanya
sendiri,dan tidak tergantung belas
kasihan orang lain.mereka ingin menghasilkan uang sendiri,uang didapatkan dari
kekuatan dan usahanya sendiri.
Dari analisa pengertian kewirausahan secara umum maupun yang
dikemukakan oleh para ahli. Penulis mengistilahkan
wirausaha adalah suatu proses yang menciptakan atau menekankan suatu hal yang
baru dan berani mengambil resiko. Dengan demikian bahwa kewirausahaaan
merupakan semangat perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan positif
terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang
lebih baik pada pelanggan masyarakat, dengan selalu berusaha mencari dan
melayani langganan lebih banyak dan lebih baik,serta menciptakan dan
menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih
efisien, melalui keberanian mengambil resiko,kreativitas, dan inovasi,serta
kemampuan manajemen.
Istilah kewirausahaan yang berasal dari “enterprende” (bahasa
perancis) yang diterjemahkan ke dalam bahasa inggris dengan arti between taker
atau go-between. Perkembangan teori dan istilah entrepreneur adalah sebagai
berikut:
a.
Asal kata entrepeneur dari bahasa perancis beraarti between taker
atau go-between
b.
Abad pertengahan,berarti aktor atau orang yang bertanggung jawab
dalam proyek produksi berskala besar.
c.
Abad 17,diartikan sebagai orang yang menanggung resiko untung rugi
dalam mengadakan kontrak pekerjaan dengan pemerintahan dengan menggunakan fixed
price.
d.
Tahun1725,Richard Cantillon menyatakan entrepreneur sebagai orang
yang menanggung resiko yang berbeda dengan orang memberi modal.
e.
Tahun 1797,Bedeau menyatakan kewirausahaan sebagai orang yang
menanggung resiko, yang merencanakan, supervisi, mengorganisasikan dan
memiliki.
B.
Ruang Lingkup Kewirausahaan
Ada beberapa ruang lingkup kewirausahaan yang bergerak dalam
bisnis.
1.
Lapangan Agraris :
Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan
2.
Lapangan perikanan:
1)
Pemeliharaan ikan
2)
Penetasan ikan
3)
Makanan ikan
4)
Pengangkutan ikan
3.
Lapangan peternakan:
5)
Bangsa burung atau unggas
6)
Bangsa binatang menyusui
4.
Lapangan perindustrian dan kerajinan:
1)
Industri besar
2)
Industri menengah
3)
Industri kecil
4)
Pengrajin:
a.
Pengolahan hasil pertanian
b.
Pengolahan hasil perkebunan
c.
Pengolahan hasil perikanan
d.
Pengolahan hasil peternakan
e.
Pengolahan hasil kehutanan
5.
Lapangan pertambangan dan energy
1)
Lapangan perdagangan:
a.
Sebagai pedagang besar
b.
Sebagai pedagang menengah
c.
Sebagai pedagang kecil
2)
Lapangan pemberi jasa:
a.
Sebagai pedagang perantara
b.
Sebagai pemberi kredit atau perbankan
c.
Sebagai pengusaha angkutan
d.
Sebagai pengusaha hotel dan restoran
e.
Sebagai pengusaha biro jasa travel pariwisata
Sebagaimana
yang telah diterangkan diatas berbagai macam ruang lingkup kewirausahaan
seperti yang bergerak dalam bisnis, yaitu dalam lapangan agraris, perikanan,
peternakan, perindustrian/kerajinan dan pertambangan.
C.
Tujuan Kewirausahaan
Etika yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak
memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan
tujuan perusahaan.
Berikut ini beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh
perusahaan:
1.
Untuk persahabatan dan pergaulan
Etika dapat meningkatkan keakraban dengan karyawan, pelanggan atau
pihak-pihak lain yang berkepentingan. Suasana akrab akan berubah menjadi
persahabatan dan menambah luasnya pergaulan. Jika karyawan, pelanggan , dan
masyarakat menjadi akrab, segala urusan akan menjadi lebih mudah dan lancar.
2.
Menyenangkan orang lain
Sikap menyenangkan orang lain merupakan sikap yang mulia. Jika kita
ingin dihormati, kita harus menghormati orang lain. Menyenangkan orang lain
berarti membuat orang menjadi suka dan puas terhadap pelayanan kita. Jika pelayanan merasa senang dan puas atas
pelayanan yang diberikan, diharapkan mereka akan mengulangnya kembali suatu
waktu.
3.
Membujuk pelanggan
Setiap calon pelanggan memiliki karakter tersendiri. Kadang-kadang
seorang calon pelanggan perlu dibujuk agar mau menjadi pelanggan. Berbagai cara
dapat dilakukan perusahaan untuk membujuk calon pelanggan. Salah satu caranya
adalah melalui etika yang ditunjukkan seluruh karyawan perusahaan.
4.
Mempertahankan pelanggan
Ada anggapan mempertahankan pelanggan jauh lebih sulit daripada
mencari pelanggan. Anggapan ini tidak seluruhnya benar, justru mempertahankan
pelanggan lebih mudah karena mereka sudah merasakan produk atau layanan yang
kita berikan. Artinya, mereka sudah mengenal kita lebih dahulu. Melalui
pelayanan etika seluruh karyawan, pelanggan lama dapat mempertahankan karena
mereka sudah mereka puas atas layanan yang diberikan.
5.
Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah berjalan baik harus tetap dan terus dibina.
Hindari adanya perbedaan paham atau konflik. Ciptakan hubungan dala sasana
akrab. Dengan etika hubungan yang lebih baik dan akrab pun dapat terwujud.
D.
Sikap Dan Perilaku Wirausaha
Sikap dan perilaku pengusaha dan seluruh karyawannya merupakan
bagian penting dalm etika wirausaha. Oleh karena itu, dalam praktiknya sikap
dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh pengusaha dan seluruh karyawan,
terutama karyawan di customer service, sales, teller, dan satpam dan harus sesuai
dengan etika yang berlaku. Sikap dan tingkah laku menunjukkan kepribadian
karyawan suatu perusahaan. Sikap dan perilaku ini harus diberikan sama mutunya
kepada seluruh pelanggan tanpa pandang bulu.
Adapun sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan
seluruh karyawan adalah sebagai berikut:
1.
Jujur Dalam Bertindak Dan Bersikap
Sikap jujur merupakan modal utama seorang karyawan dalam melayani
pelaanggan.
2.
Rajin, Tepat Waktu, Dan Tidak Pemalas
Seorang karyawan dituntut untuk rajin dan tepat waktu dalam bekerja
terutama dan melayani pelanggan. Disamping itu, karyawan juga dituntut cekatan
dalam bekerja, pantang menyerah, selalu ingin tahu, dan tidak mudah putus asa.
Hal yang paling penting adalah hilangkan sifat pemalas bagi seluruh karyawaan.
3.
Selalu Murah Senyum
Dalam menghadapi pelanggan atau tamu, seorang karyawaan harus
selalu murah senyum. Jangan sekali-kali bersikaf murung atau cemberut. Dengan
senyum kita mampu meruntuhkan hati pelanggan untuk menyukai produk atau
perusahaan kita. Pelanggan biasanya akan tersanjung dengan senyuman yang
ditunjukan oleh karyawan.
4.
Lemah Lembut Dan Ramah-Ramah
Dalam bersikap dan berbicara pada saat melayani pelanggan atau tamu
hendaknya dengan suara yang lemah lembut dan sikap yang ramah-ramah. Sikap
seperti ini dapat menarik minat tamu dan membuat pelanggan betah berhubungan
dengan perusahaan.
5.
Sopan Santun Dan Hormat
Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan hendaknya selalu
bersikap sopan dan hormat. Dengan demikian, pelanggan akan menghormati
pelayanan yang diberikan karyawaan tersebut.
6.
Selalu Ceria Dan Pandai Bergaul
Sikap selalu ceria yang ditunjukan dapat memecahkan kekakuan yang
ada. Sementara itu, sikap pandai bergaul juga akan menyebabakan pelanggan
merasa cepat akrab dan merasa seperti teman lama sehingga segala sesuatu
berjalan lancar.
7.
Fleksibel Dan Suka Menolong Pelanggan
Dalam menghadapi pelanggan, karyawan harus dapat memberikan
pengertian dan mau mengalah kepada pelanggan. Segala sesuatu dapat
diselesaikan dan selalu ada jalan
keluarnya dengan cara yang fleksibel. Tidak ada masalah yang tidak dapat
diselsesaikan asalkan mengikuti peraturan yang berlaku. Karyawan juga
diharapkan bisa suka menolong pelanggan yang mengalami kesulitan samapi menemui
jalan keluarnya.
8.
Serius Dan Memiliki Rasa Tanggung Jawab
Dalam melayani pelanggan karyawan harus serius dan sungguh-sungguh.
Karyawaan harus tabah dalam menghadapi pelanggan yang sulit berkomunikasi atau
yang suka ngeyel. Selai serius, karyawaan juga mampu bertanggung jawab terhadap
pelayanan yang diberikan.
9.
Rasa miliki perusahaan yang tinggi
Seorang karyawaan harus mersa memiliki perusahaan sebagai milik
sendiri. Rasa memiliki perusahaan yang tinggi akan memotivasi karyawaan untuk
melayani pelanggan. Disamping itu, karyawaan juga memiliki jiwa pengabdian,
loyal, dan setia terhadap perusahaan.
E.
Ciri-Ciri Kewirausahaan Yang Berhasil
Berwirausaha tidak selalu memberikan hasil yang sesuai dengan
harapan dan keinginan pengusaha. Tidak sedikit pengusaha yang mengalami
kerugian dan akhiirnya bangkrut. Namun, banyak juga kewirausahaan yang berhasil
untuk beberapa generasi. Bahkan, banyak pengusaha yang semula hidup sederhana
menjadi sukses dengan ketekunannya. Keberhasilan atas usaha yang dijalankan memang
merupakan harapan usaha.
Berikut ini beberapa ciri kewirausahaan yang dikatakan berhasil:
1.
Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak kemana langkah dan arah yang
ditujuh sehingga dapat diketahuin apa yang akan dilakukan oleh pengusaha
tersebut.
2.
Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya
menunggu sesuatu yangb terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari
peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
3.
Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik
dari pada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta
kepuasaan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas
usaha yang dijalankan selalu dievalusi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
4.
Berani mengambil resiko.
Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapan pun dan di
mana pun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
5.
Kerja keras.
Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang disitu ia
datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya
untuk bekerja keras merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada
masalah yang tidak dapat diselesaikan.
6.
Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang
pengusaha tidak hanya pada material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
7.
Komitmen kepada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang
teguh dan harus ditepati.
Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera
ditepati dan direalisasikan.
8.
Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan
maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan antara lain kepada pelanggan,
pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.
Demikianlah beberapa ciri orang yang berjiwa kewirausahaan. Apabila
jiwa itu dapat diterapkan pada diri kita
secara baik dan benar, suatu saat kita pasti bisa menjadi seorang wirausaha
yang sukses.
F.
Keuntungan dan Kelemahan Menjadi Wirausaha
Keuntungan
menjadi wirausaha:
1.
Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri
2.
Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi
seseorang secara penuh
3.
Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal
4.
Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha
konkrit
5.
Terbuka kesempatan untuk menjadi bos
Kelemahan
menjadi wirausaha:
1.
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko
2.
Bekerja keras dan waktu/jam kerjanya panjang
3.
Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil sebab
dia harus berhemat
4.
Tanggung jawabnya sangat besar, bnayak keputusan yang harus dia
buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya.
G.
Berbagai Macam Tipe Wirausaha
Dari
pengamatan perilaku usaha maka dapat dikemukakan tiga tipe wirausaha, yaitu:
1.
Wirausaha yang memiliki inisiatif
2.
Wirausaha yang mengorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk
menghasilkan sesuatu
3.
Yang menerima resiko atau kegagalan
Mereka
yang dapat dikatakan entrepreneur di antaranya disebut sebagai:
1.
Pedagang
2.
Saudagar
3.
Pengusaha
4.
Konsultan
5.
Businessman
6.
Industrialis
7.
Kontraktor
8.
Pialang (broker)
9.
Pengusaha waralaba
10.
Investor dan lain-lain
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari
entrepreneurship dalam bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya
berawal dari bahasa perancis yaitu ‘entreprende’ yang berarti petualang,
pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh
Rihard Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar
ekonomi J.B. Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu
memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah di tingkat
yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi (Rambat Lupiyoadi,
2004;1).
Sedangkan arti wirausahaan (entrepreneur) adalah orang yang
berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.
Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai
usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak
pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok.
Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan,
serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan. Risiko
kerugian merupakan hal biasa karena mereka memegang prinsip bahwa factor
kerugian pasti ada. Bahkan, semakin besar risiko kerugian yang bakal dihadapi,
semakin besar pula peluang keuntungan yang dapat diraih. Tidak ada istilah rugi
selama seseorang melakukan usaha dengan penuh keberanian dan penuh perhitungan.
Ini lah yang disebut dengan jiwa wirausaha.
Etika yang diberlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak
memiliki tujuan-tujuan tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan
tujuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
1.
lma, Buchari, Kewirausahaan. Bandung: PT Alfabeta, 2013
2.
Astamoen , Moko P, Enterpreneurship dalam Perspektif Kondisi Bangsa
Indonesia. Bandung: Alfabeta, 2013
3.
Kasmir, Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers, Grafindo Persada,
2009
4.
Kasmir, Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers, 2013
5.
Suryana ,Yuyus, Kewirausahan. Jakarta: Kencana,2010
Comments
Post a Comment