Jumlah Mufidah (Kalimat Sempurna) | الْجُمْلَةُ الْمُفِيْدَةُ
Jumlah Mufidah (Kalimat Sempurna) | الْجُمْلَةُ الْمُفِيْدَةُ
1.
Susunan yang menunjukkan
faidah yang sempurna, dinamakan “Jumlah Mufidah” (Kalimat yang sempurna), juga
dinamakan “kalam” (Pembicaraan)
التَّرْكِيْبُ الَّذِيْ يُفِيْدُ فَائِدَةً تَامَّةً يُسَمَّى جُمْلَةً
مُفِيْدَةً وَ يُسَمَّى اَيْضًا كَلَامًا
2.
Jumlah Mufidah itu terkadang
tersusun dari dua kalimat dan terkadang lebih dari dua kalimat. Dan setiap
kalimat itu di anggap sebagai bagian daripadanya
الْجُمْلَةُ الْمُفِيْدَةُ قَدْ تَتَرَكَّبُ
مِنْ كَلِمَتَيْنِ وض قَدْ تَتَرَكَّبُ مِنْ اَكْثَرَ وَ كُلُّ كَلِمَةٍ تَعَدُّ
جُزْءًا مِنْهَا
Contoh | الأمثلة
Terdiri dari 2 kata :
الْبُسْتَانُ جَمِيْلَةٌ : Kebun itu indah
الشَّمْسُ طَالِعَةٌ : Matahari itu terbit
Terdiri dari 3 kata :
شَمَّ عَلِيٌّ وَرْدَةً : Ali mencium bunga
قَطَفَ مُحَمَّدٌ زَهْرَةً : Muhammad memetik bunga
Terdiri dari 4 kata :
يَعِيْشُ السَّمَكُ فِى الْمَاءِ : Ikan hidup di air
لَعِبَ مُحَمَّدٌ فِيْ الْمَيْدَانِ : Muhammad main di lapangan
Pembahasan :
Bila kita perhatikan pada
susunan kalimat yang terdiri dari dua kata, yaitu : kata yang pertama “الْبُسْتَانُ” (kebun) dan kata yang kedua “جَمِيْلَة” (indah). Maka apabila kita
ambil kata yang pertama saja, yaitu “الْبُسْتَانُ” (kebun), tentu kita tidak
dapat memahami maksudnya dan tidak cukup dijadikan kalimat sempurna atau
percakapan. Tetapi jika kita tambahkan kata yang kedua yaitu, “جَمِيْلَة” (indah) dan kita hubungkan
kedua nya maka kita akan memahami bahwa Kebu itu Indah, dan jadilah kalimat
sempurna.
Bila kita perhatikan pada
susunan kalimat yang terdiri dari tiga kata, yaitu : kata yang pertama “شَمَّ” (mencium), kata kedua “عَلِيٌّ” (ali), kata ketiga “وَرْدَةً” (bunga). Maka apabila kita
ambil hanya satu kata dari ketiga kata itu, tentu kita tidak dapat memahami
maknanya atau maksudnya dan tidak cukup dijadikan kalimat sempurna atau
percakapan. Tetapi jika kita gabungkan ketiga kata itu semua, maka kita akan
memahami bahwa Ali sedang mencium bunga, dan jadilah kalimat sempurna.
Bila kita perhatikan pada
susunan kalimat yang terdiri dari 4 kata, yaitu : kata yang pertama “يَعِيْشُ” (hidup), kata yang kedua “السَّمَكُ” (ikan), kata yang ketiga “فِيْ” (di), kata yang keempat “الْمَاءِ” (air). Maka apabila kita
ambil hanya satu kata dari keempat kata itu, tentu kita tidak dapat memahami
maknanya dan tidak cukup dijadikan kalimat sempurna atau percakapan. Tetapi jika
kita gabungkan keempat kata itu, kata kita dapat memahami bahwa Ikan hidup di
air, dan jadilah kalimat sempurna atau percakapan
Dengan demikian, maka
jelaslah bahwa hanya dengan satu katasaja tidaklah cukup untuk dijadikan
percakapan atau kalimat sempurna. Tetapi haruslah dengan dua kalimat atau
lebih, sehingga orang dapat mengambil pengertian yang sempurna.
“kurang lebihnya mohon maaf, jika ada beberapa kesalahan atau ingin
menambhakan bisa ditulis di kolom komentar ya… mari kita belajar bareng J”
Syukron wassalamualaikum
Jangan lupa subscribe ya, insyaAllah selanjutnya kita bahas tentang” bagian-bagian
kalimat” اَجْزَاءُ الْجُمْلَةِ”
Comments
Post a Comment